Self Reminder

sometimes bullying comes in disguise of a friend

“Aaah… Si A sensi tuuuh….” , “ga asik ah berteman dengan si B” , “kan kita cuma bercanda doang…”

Pernah ga denger atau bahkan ngomong hal seperti itu? Aku lho pernah….pernah jadi pelaku dan jadi korban. Padahal kita sendiri ga sadar kalau perkataan kita bisa menyakiti hati orang lain, apalagi temen sendiri… Kadang kita itu ngomong ga di saring dulu… Makanya kan ada ungkapan, “think before you speak” . Pas jadi korban aja baru sadar kalau ga enak digituin.

Kadang-kadang candaan berlebihan atau bahkan memang benar-benar sebuah bully-an suka dibalut dengan kata-kata, “hanya bercanda” atau istilah kerennya itu “just kidding”. Kadang kita sebagai pihak pelaku ga sadar kalau kata-kata kita bisa menyakiti orang lain dan ketika orang lain speak up kita bersembunyi di balik kata-kata, “ah, sensi amat, kita kan cuma bercanda”. Ketika kemudian kita tau kalau orang atau teman itu orangnya baperan, trus kita menghakimi lagi dengan mengatakan, “wah, ga asik tuh bergaul sama orang gitu”. Padahal kita sendiri ga sadar, mungkin mereka juga ga suka sama kita.

Sebagai korban pun kadang-kadang diam aja, karena merasa takut dibilangin baperan… Takut juga dibilang ga asik, sensi… Gitu aja kok ribet… Padahal sebenarnya kita bisa memilih untuk menjauhi orang-orang seperti itu. Biasanya sang korban takut kehilangan teman… Yang membuat sang pelaku berada di atas angin. Padahal sejatinya kalau emang ga senang ya ngomong aja… Tapi yah mungkin juga ada budaya Indonesia yang “gak enakan”, “gak mau ribut” yang membuat kita segan untuk speak up. Aku pernah kok di posisi seperi itu. Ngerti banget perasaannya gimana…

Kadang kita juga sebenarnya bulan bermaksud mau menyakiti hati orang lain, memang kadang kadar sensitif tiap orang berbeda-beda. Bagi saya, hinaan fisik yang berhubungan dengan gigi misalnya membuatku sedikit sensi… sedangkan ketika saya menceritakannya kepada teman saya, bagi mereka itu hal yang biasa saja. Jadi bertolak dari pengalaman itu saya pun mulai berusaha menjaga lisan kepada orang lain. Karena kita pada dasarnya tidak tau apa yang bisa menyinggung orang lain. Yah walaupun saya pun masih belajar…

Apakah artinya kita ga boleh berteman dengan orang-orang baper atau orang ceplas ceplos? Ya boleh-boleh aja asal kita saling menghargai dan mengerti. Jika pada akhirnya kita merasa udah ga nyaman dengan pertemanan tersebut… Mungkin sebaiknya kita mulai memikirkan untuk mencari teman yang baru…

Leave a comment