Keputusan Penting

Setiap dari kita manusia, tentu saja pernah mengambil keputusan penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak, yang biasanya membuat kita takut, ragu dan menjadi banyak pikiran. Apalagi misalkan kita mengambil suatu keputusan yang bukan hanya menyangkut diri sendiri tetapi juga keluarga kita.

Kemarin, saya barusan dihadapkan dengan hal tersebut. Saya baru saja memutuskan untuk mengikutkan Nico di sekolah online untuk tingkat SD. Keputusan yang cukup berat untuk dipikirkan menurutku karena bukan hanya menyangkut diriku tetapi masa depan anakku tentu saja. Hal ini membuatku sampai saat ini pun masih mempertanyakan apakah keputusan yang kuambil sudah benar atau tidak. Walaupun sebenarnya di lubuk hatiku yang paling dalam aku yakin sudah benar. Tetapi keraguan-keraguan itu kadang timbul tenggelam.

Kalau ditanyakan alasan sebenarnya cuma bersifat personal… Sebenarnya Nico pernah menjalani TK di sekolah berbasis online yang bernama Sekolah Murid Merdeka… Kemudian karena Nico selalu meributi diriku tentang iri melihat anak-anak memakai baju sekolah dan tas sekolah… Akhirnya aku memasukkan Nico ke sekolah Katolik yang ada di Biak. Sebenarnya sekolahnya lumayan lah untuk ukuran sini, tetapi sesuatu dan lain hal membuatku ga puas. Karena saya merasa Nico mendapatkan yang lebih ketika bersekolah di sekolah daringnya… Dan pikiran itu selalu bersemayam di otakku… Terkadang bahkan ada penyesalan mengapa menghentikan sekolah daringnya… Seharusnya biar saja dia menjalani keduanya bersama-sama…

Kemudian waktu berlalu hingga sudah memasuki bulan Mei… Sebentar lagi Nico akan masuk SD… Dan pikiran itupun muncul kembali. Karena sudah SD artinya saya harus mempertimbangkan lebih berhati-hati. Hal-hal seperti kualitas pendidikan, kualitas sekolah, kompetensi guru dan basis pendidikan sekolah adalah yang utama dalam pertimbanganku. Adapun hal lain seperti dari sisi transportasi, kemudahan dalam belajar dan kualitas pertemanan juga tidak luput dari pertimbangan.

Kemudian, terjadilah percakapan Ridson dengan tetanggaku mengenai anaknya yang rencana mau dipindahkan sekolah ke Makassar karena ternyata anaknya mengalami pemukulan di sekolah… Kemudian dari cerita itu bergulir lah cerita-cerita mengenai anak-anak nakal di sekolah… Dan puncaknya yang membuat akhirnya kami benar-benar mengambil keputusan adalah karena guru-guru yang terkesan lepas tangan (atau takut) dan tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut… Dan ada juga hal-hal lain yang bersangkutan yang tidak bisa saya ceritakan di sini. Dan ini terjadi di sekolah yang saya rasa paling cocok untuk Nico bersekolah.

Sebenarnya kalau urusan anak nakal sih ya umum ya, sepertinya kalau mau berharap semua anak sekolah itu baik-baik saja kesannya cukup muluk-muluk. Tetapi kompetensi guru dalam menghadap hal tersebut juga cukup menjadi bahan pertimbangan bagiku. Mungkin saya terkesan terlalu melindungi Nico, tetapi karena dulu Nico mengalami keterlambatan dalam berbicara akhirnya dia sekarang menjadi sedikit gagap dan itu cukup membuatnya kadang malu dan malas untuk berbicara. Karena hal itu, menurutku adalah kurang tepat memasukkan Nico ke sekolah yang kurang kompeten dalam menghadapi pengrisakan. Tetapi sekali lagi ya, ini hanyalah dari sudut pandangku saja… Masih banyak orang yang kukenal memasukkan anaknya di sekolah tersebut dan mereka baik-baik saja. Walaupun ada kekurangan pun mereka menutup mata saja dan merasa kita yang terlalu berlebihan melihat hal tersebut. Saya memaklumi aja sih… Setiap orang memang punya pandangan yang berbeda.

Setelah pembicaraan itu, akhirnya kami memutuskan untuk menyekolahkan Nico di sekolah daring yang dulu pernah dia ikuti, yaitu Sekolah Murid Merdeka. Walaupun saya yakin saya akan kewalahan dan mungkin bakalan pusing dalam mengajar Nico tetapi menurutku keadaannya akan sama saja jika Nico bersekolah di sekolah tatap muka biasa. Jadi saya rasa itu adalah hal yang memang tidak bisa dihindari… Kemudian ketika berpikir mengenai masalah betapa jauhnya 6 tahun dalam membimbing anak bersekolah daring, tetapi saya sekarang berpikir, bahwa segala sesuatu harus dijalani selangkah demi selangkah… Ga usah terlalu mencemaskan hal-hal yang terlalu jauh ke depan… Jalani aja yang ada di depan mata dan percayalah segalanya akan indah pada waktunya….

Yang pasti hal positif Nico bersekolah daring adalah tidak bangun pagi, tidak pusing dengan seragam dan tas sekolah, ga bakalan ada drama ketinggalan buku pelajaran daaaannnn yang utama….. Kita bisa jalan-jalan diluar musim liburan karena Nico bisa bersekolah kapanpun dan dimanapun juga….. 😁

Dan untuk Ryan… Masih dalam pertimbangan…. Soalnya kasusnya lebih pelik 😅

Tugas sekolah Nico, memakai pakaian profesi… Pas udah dibeli bajunya ternyata pas benerrrrr….. Ya udahlah cuma dipake sekali….

Leave a comment